IsI dan KuLiT

Apapun di dalam dunia ini, dan kehidupan kita, ianya ibarat isi dan kulit di mana saling memerlukan. Jadilah seperti kulit yang melindungi sang isi yang baik, manis, cantik dan sang isi yang menggembirakan semua orang......

Monday, May 21, 2012

Air mata yang mengalir krn takutkan Allah dan
mengharap ampunan Allah semata-mata,
syurga ganjarannya,insyaAllah.
Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia berkeras membantah. “Tidak! Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu.” “Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa,” jawab malaikat. Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri.

Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah, “Manakah saksi-saksi yang kau maksudkan? Di sini tidak ada siapa kecuali aku dan suaramu.” “Inilah saksi-saksi itu,” ujar malaikat. Tiba-tiba mata hamba Allah tersebut bicara, “Saya yang memandangi.” Disusul oleh telinga, “Saya yang mendengarkan.” Hidung pun tidak ketinggalan, “Saya yang mencium.”

Bibir mengaku, “Saya yang merayu.” Lidah menambah, “Saya yang mengisap.” Tangan meneruskan, “Saya yang meraba dan meramas.” Kaki menyusul, “Saya yang dipakai lari ketika diketahui orang akan maksiat tersebut.”

“Nah! Kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu”, ucap malaikat. Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dihumbankan ke dalam Neraka Jahanam. Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu. Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, tiba-tiba terdengar suara yang amat lembut dari selembar bulu matanya: “Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.”

“Silakan”, kata malaikat. “Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yang lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahawa apabila ada seorang hamba kemudian bertaubat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahawa ia telah melakukan taubat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.”

Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut dibebaskan dari neraka dan dihantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni syurga: “Lihatlah, Hamba Allah ini masuk surga kerana pertolongan sehelai bulu mata.”

* Taubatlah dengan sebenar-benar taubat yang penuh penyesalan dan keikhlasan sebelum terlambat.. Allah itu Maha Pengampun..

Saturday, May 19, 2012

Menentang Dalam Sembunyi

Wahai anak Adam! Aku jadikan engkau di dalam perut ibumu, Aku tutup mukamu dengan lapisan yang menutup, supaya engkau tidak takut di dalam rahim. Aku jadikan mukamu berpaling ke belakang ibumu supaya engkau tidak mendapatkan gangguan dari bau makanan (yang masuk ke dalam perut ibumu). Aku jadikan sebelah kanan dan limpa di sebelah kirimu. Aku ajarkan engkau berdiri dan duduk di dalam perut ibumu. Maka adakah seseorang selainKu yang kuasa atas demikian?Tatkala telah cukup masa kandungan, Aku wahyukan kepada Malaikat yang ditugaskan untuk rahim-rahim agar Malaikat itu mengeluarkan engkau (dari perut ibumu).Malaikat itu mengeluarkan engkau dengan bagian-bagian dari sayapnya. Tidak ada bagimu gigi yang menggigit, tangan yang berkuasa dan berusaha untuk itu.

Aku terbitkan untukmu air dalam dua urat kecil pada dada ibumu, air itu mengalir menjadi susu yang bersih,panas diwaktu dingin dan dingin di waktu panas. Aku berikan rasa cinta kepadamu dalam hati ayah dan ibumu. Kedua orang tuamu tidak kenyang makan sehingga engkau kenyang lebih dahulu. Kedua orang tuamu tidak bisa tidur, sehingga kau tidur. Kemudian tatkala telah kuat tulang belakangmu dan kuat pula kulitmu, engkau menentangKu dengan maksiat dan durhaka. Engkau berpegang ke atas makhluk dan tidak berpegang atasKu. Engkau tutup dirimu dari orang-orang yang melihatmu, tetapi engkau menentangKu dengan maksiat dan durhaka dalam persembunyianmu. Engkau betul-betul tidak malu padaKu. Sungguhpun begitu jika engkau memohon dan meminta kepadaKu, doamu akan Kuperkenankan jua. Dan jika engkau meminta padaKu, permintaanmu akan Kukabulkan dan jika engkau bertaubat dan kembali padaKu, niscaya taubatmu akan Kuterima jua"......

Wednesday, May 9, 2012

KHASIAT MAAF


Tentunya dalam kehidupan kita ini begitu banyak individu yang sering menyakitkan hati kita, mengguris dan melukakan perasaan kita bahkan menjadikan jiwa kita berserabut dan penuh kebencian. Seringkali senyuman kita kehilangan serinya, tawa kita menjadi sumbing dan air muka kita kehilangan cahayanya setiapkali kita bertembung wajah dengan mereka. Bahkan ada yang begitu dengki dan sengaja menyakitkan hati kita malahan sering mereka-reka fitnah dan onar untuk mencacatkan kewibawaan kita.
Ya, inilah sebahagian dari warna warni hidup kita yang menjadikan perjalanan hidup kita lebih unik dan jiwa kita akan menjadi lebih matang jika kita mampu menyikapinya dengan betul.
Apa perasaan kita berdepan dengan golongan ini, walaupun bilangannya mungkin tidak begitu ramai? Apa pula perasaan kita jika yang sering menyakitkan hati kita itu ialah orang-orang yang begitu hampir dengan kita?
Bagi saya, tidak ada yang lebih baik selain memberi KEMAAFAN. Ya, MAAFKAN MEREKA agar jiwa kita lebih lapang dan bahagia. MAAFKAN MEREKA sehingga kebencian tidak lagi mampu mencemarkan keindahan budi atau merubah rupa jiwa kita. MAAFKAN MEREKA agar kita mampu tersenyum melihat kehidupan.
Adakah kita merasakan kebencian kita itu menguntungkan kita atau akan merugikan mereka? Apa yang kita dapat dari kebencian itu kalau bukan keserabutan jiwa, kemarahan yang meluap-luap dan terusirnya ketenangan dan kedamaian dari hati nurani kita? Bahkan setiapkali kebencian mula bertahkta dan menguasai hati maka hati kita itu akan makin keras, gersang, kasar dan merosak air muka kita. Hingga akhirnya dunia yang begitu luas terasa begitu sempit, hidangan yang lazat hilang kenikmatannya dan tidur kita tidak lagi merehatkan jiwa kita untuk mendepani hari baru. Jadi, nyatakan pada saya, apa untungnya kebencian dan kemarahan kita itu kalau bukan menambahkan penderitaan keatas penderitaan yang sudah sedia ada?
Jadi, MAAFKAN MEREKA kerana dalam kemaafan kita itu Allah SWT menjanjikan keampunan. Bukankah dosa-dosa kita masih terlalu banyak sedangkan kematian sering mengintai kita disetiap simpang siur kehidupan. Bagi jiwa-jiwa yang menyakini hari pertemuan dengan Allah SWT tentunya kita benar-benar rindukan pengampunan Allah SWT bahkan pengampunan itu lebih berharga dari pertambahan usia. Apalah gunanya bagi umur yang bertambah tetapi dosanya tidak berkurang. Apa yang kita harapkan dari kehidupan begini?
MAAFKAN MEREKA kerana kita juga sering membuat kesalahan dan setiapkali kita membuat kesalahan, kita begitu rindu dan mengharapkan orang lain menyikapi atau menghadapi kelakuan buruk kita dengan baik bahkan menasihati kita dengan penuh hikmah. Kenapa apabila orang lain melakukan kesalahan kepada kita, kita lalu marah-marah dan pamerkan wajah yang buruk dan penuh kebencian.
MAAFKAN MEREKA, agar jiwa kita menjadi lembut bahkan membuahkan kesabaran dan kepasrahan hingga kita mampu mengukirkan kesenyuman dari relung hati kita yang paling dalam. Biarkan kemaafan itu menghiasi jiwa kita dengan bunga-bunga kecintaan dan kasih sayang hingga mereka tertunduk hormat dan malu kepada kita.
Pernah satu ketika, jiwa saya begitu menderita ketika menghadapi salah seorang dari orang atasan saya. Dia merasakan dirinya yang paling benar. Dia bukan sekadar menolak pandangan orang lain bahkan tidak memberikan ruang untuk pandangan itu dikemukakan. Sedangkan apa yang dilakukannya terlalu salah, buah fikirannya sudah ketinggalan zaman dan cara pengurusan kerjanya sudah terlalu usang dan antik walaupun dari satu sudut saya yakin dia begitu ikhlas dalam kerjanya. Tidak sesiapa yang selesa mengemukakan pandangan kepadanya apatah lagi menegur kesalahannya walaupun kesalahannya terang lagi bersuluh. Bahkan tingkahlakunya sering menjadi buah mulut rakan sekerja.
Jiwa saya begitu menderita. Setiapkali ingin menyuapkan makanan kemulut lalu terpandang wajahnya selera makan saya hilang serta merta. Setiapkali saya pejamkan mata untuk tidur, wajahnya sering muncul dan bermain dalam fikiran saya. Ketika berehat seringkali minda saya mengangankan saat-saat saya berhujah dengannya dan dia menyikapi dengan sikap dingin dan keras kepala hinggakan angan-angan itu menjadikan jiwa saya dililit kegelisahan dan kemarahan. Ya, berbulan-bulan saya hilang kenikmatan jiwa ketika menginjakkan kaki di tempat kerja.
Jiwa saya terus menderita hinggalah saya menemui penawarnya yang begitu mujarab iaitu KEMAAFAN. Saya katakan pada diri saya, kenapa saya harus membencinya. Dia telah lakukan yang terbaik dengan apa yang dia faham, walaupun mungkin caranya salah tetapi itu yang dia faham dan tentang keikhlasannya, Allah yang lebih mengetahui. Kenapa saya harus membencinya sedangkan kebencian saya tidak akan menjadikan dirinya betul atau membetulkan keadaan yang salah. Kenapa saya harus membencinya sedangkan setiap manusia memikul beban dosa yang begitu banyak dan saya sendiripun tidak terlepas daripadanya. Bahkan apabila tua nanti mungkin saya akan akan lebih teruk daripadanya dan orang lain akan lebih membenci saya.
Lalu saya pejamkan mata saya, saya suarakan hati saya pada Allah yang Maha Mengetahui; Saksikanlah ya Allah, aku maafkannya dan aku juga mengharapkan keampunanMu. Saksikanlah ya Allah, aku kasihkannya kerana aku tahu dia ikhlas beramal untuk keredhaanMu. Walaupun dia punya banyak kelemahan tetapi didalam ilmu Mu ya Allah, dosa-dosa ku lebih banyak, walaupun aku rasakan aku lebih baik daripadanya belum tentu ketika aku sampai keusia sepertinya aku akan terus istiqomah diatas jalanMu yang benar ini ya Allah. Semoga Engkau menerima amalnya dan amalku ya Allah.
Disaat itu saya terasakan seolah satu hijab gelap yang menutupi hati saya terangkat dan limpahan cahaya kehidupan kembali menerangi hati saya. Tidak ada lagi kebencian dan keresahan. Kemudiannya saya mencari kesempatan untuk bermaafan dengannya. Semenjak itu hati saya kembali menemui nikmat ketika ditempat kerja. Setiapkali bertembung wajah, senyuman begitu mudah terukir pada wajah saya bahkan kami mampu duduk berbual dan bercerita.
Saya tidak maksudkan kita tidak perlu membetulkan yang salah. Kata Ibnu Qayyim; Jika kamu ingin menyuruh yang ma’ruf pastikan ia menjadi ma’ruf. Ya, jika kita inginkan kebaikan, biarlah tindakan dan cara kita menghasilkan sesuatu yang baik atau lebih baik. Maknanya, setiap tindakan kita perlu disesuaikan dengan niat, cara dan masa yang baik. Kalaupun usaha kita tidak berjaya, yakinlah Allah menjanjikan ganjaran di atas usaha dan kesabaran kita.
Maafkan mereka
agar jiwamu petah berbicara
mengajar insan erti bahagia
dan tersenyum dalam duka
Maafkan mereka
Agar hatimu lapang segala
Menikmati hari-hari baru
yang penuh duka lara
Maafkan mereka
Kerana jiwamu sedar mengerti
Hidup ini ada hari datang dan pergi

Sumber: http://www.langitilahi.com/

Tuesday, May 8, 2012

MAT Skodeng Kena Siram


SARIKEI: Tabiat jelik seorang lelaki warga Bangladesh yang gemar mengintai wanita dalam tandas di sebuah ladang berdekatan Jalan Bintangor, di sini, menerima padah apabila dia melecur disimbah air panas oleh mangsa intipannya, semalam.
Dalam kejadian kira-kira jam 12 tengah hari itu, lelaki terbabit yang berusia 20-an dikatakan menggelupur kesakitan akibat melecur di muka, dada, bahu kiri dan lengan akibat terkena air panas selepas disimbah seorang pekerja wanita di ladang berkenaan.

Sumber berkata, lelaki terbabit dikatakan sering mengintai pekerja wanita yang menggunakan tandas berkenaan dengan menebuk beberapa lubang pada dindingnya. Menurutnya, perbuatan lelaki yang juga pekerja ladang itu dikatakan sudah lama berlarutan menyebabkan beberapa pekerja wanita berang dan memasang perangkap.
“Tengah hari tadi (semalam), lelaki terbabit dikatakan mengulangi perbuatan sama apabila mengintai seorang pekerja wanita yang memasuki tandas itu.

“Rupa-rupanya wanita itu hanya berpura-pura menggunakan tandas kerana dia sebenarnya mahu memerangkap lelaki warga asing itu. Malah, wanita berkenaan dipercayai sudah berpakat dengan rakan lain untuk ‘mengenakan’ lelaki itu.

“Ketika asyik mengintai, seorang daripada rakan wanita menyimbah air panas ke arah lelaki itu menyebabkan dia melarikan diri sambil menjerit kesakitan,” katanya.
Sumber itu berkata, lelaki terbabit bernasib baik kerana segera dihantar beberapa pekerja ladang untuk mendapatkan rawatan di Hospital Sarikei.

“Bagaimanapun, berikutan kecederaan parah dialaminya, lelaki terbabit dirujuk ke Hospital Sibu,” katanya.
Sementara itu, jurucakap polis ketika dihubungi mengesahkan pihaknya menerima laporan mengenai kejadian itu dan memaklumkan, keadaan lelaki terbabit dilaporkan stabil.

Oleh Alias Abd Rani
lias@hmetro.com.my